Mutamangin

Minggu, 19 Mei 2002

Dengan badan yang bulat, ia menggerakkan tubuhnya di pentas sempit, ia menggerakkan wayangnya yang tanpa wayang, ia menggerakkan seluruh cerita dengan loncatan dan selingan yang tak pernah putus: lagu, cetusan lucu, dialog yang tangkas, narasi yang sayu, gerak silat, aktor-aktor hidup yang membawakan peran, yang juga memainkan instrumen, yang juga jadi awak yang menari. Selama hampir dua jam penonton terpaku: Ki Dalang Slamet Gundono malam itu me

...

Berita Lainnya