Irtidad
Senin, 3 April 2006
”Engkau ganas.”
Saya sering ingat sebaris puisi Amir Hamzah yang memukau itu—yang ditujukan kepada Tuhan. ”Engkau cemburu,” katanya lagi, seakan-akan meng-ulang sabda Tuhan tentang diri-Nya sendiri dalam Perjanjian Lama.
Mudah terhinakah Ia? Mudah irikah Ia? Ataukah ada beberapa tuhan di langit yang (seperti politisi dalam pemilihan umum) bersaing memperebutkan pendukung?
Orang mungkin gentar bertanya demikian sekarang, terutama di I
...