Ragu

Senin, 16 Januari 2006

Sebuah komet melintasi langit malam Eropa yang dingin, dan orang pun gempar. Pada akhir tahun 1680 itu, penduduk yang saleh menyangka itulah peringatan Tuhan bahwa bencana akan datang.

Tapi di Rotterdam hidup seorang Prancis yang diduga tak begitu baik imannya: Pierre Bayle. Ia tak gentar. Ia menulis Pensées diverses sur la comète, (”Aneka pikiran tentang komet”). Komet, kata Bayle, melintasi angkasa menurut hukum yang tetap. ”Tuhan… b

...

Berita Lainnya