Doa

Senin, 29 Agustus 2005

Tiap doa mengandung ketegangan. Doa selalu bergerak antara ekspresi yang berlimpah dan sikap diam, antara hasrat ingin mengerti dan rasa takjub yang juga takzim. Di depan Ilahi, Yang Maha Tak-Tersamai, lidah tak bisa bertingkah.

Bila lembaga-lembaga agama memusuhi syair, itu karena mereka lupa bahwa puisi juga sejenis doa. ”Di pintu-Mu aku mengetuk/aku tak bisa berpaling,” tulis Chairil Anwar pada saat yang paling religius. Puisi, bahkan dala

...

Berita Lainnya