Menjenguk Marx di Britania

Genre sastra perjalanan masih langka di Indonesia. Padahal para penulis Melayu dulu punya tradisi menuliskan laporan perjalanannya dalam bentuk sastra.

Senin, 22 Mei 2006

PEKUBURAN Highgate bukanlah tujuan utama mayoritas turis di London, Inggris. Orang lebih suka menengok Istana Buckingham atau lonceng Big Ben, yang jadi ikon wisata negeri itu. Tapi Sigit Susanto bukan kelompok kebanyakan itu. Dia lebih suka menepi ke kawasan pemakaman sepi: di situlah jazad Karl Marx dikebumikan.

Tak cukup berziarah ke makam, Sigit juga meniti jejak tokoh komunis itu di London. Saat berkunjung ke B-ritish Museum, ia tak hendak

...

Berita Lainnya