Sebuah Memoar yang Tertunda

Lewat sebuah buku, seorang wartawan mengungkap rahasia di balik diamnya Menhankam/Pangab Jenderal M. Jusuf. Tak sekadar misteri Supersemar, tapi juga rencana percobaan kudeta para perwira muda.

Senin, 13 Maret 2006

Pada suatu pagi yang tenang, Februari 1983, Menhankam/Pangab M. Jusuf menerima sepucuk surat. Bertuliskan tangan, singkat, tanpa tanda tangan ataupun nama pengirim. Meski begitu, Jusuf mengenal siapa penulisnya. Seorang perwira muda, cerdas, berpangkat mayor.

Di penghujung surat, tertera permintaan: agar surat itu cepat dibakar begitu selesai dibaca. Tapi Jusuf menyimpannya baikbaik seraya memanggil mayor itu ke rumahnya di Jalan Tengku Umar, Me

...

Berita Lainnya