Sang Kepala Pencemooh

Senin, 6 Februari 2006

Ia baru berhenti menulis dua bulan se-belum meninggal. Dan selama 53 ta-hun berkarya, ia menghasilkan ba-nyak karangan. Sejumlah karya-nya terkenal: Robohnya Surau Kami (1955), Bianglala (1963), Hujan Panas (1964), Kemarau (1967), Saraswati, si Gadis dalam Sunyi (1970), Derma-ga dengan Empat Sekoci (1975), Di Lin-tasan Mendung (1983), Alam Terkem-bang Jadi Guru (1984), Hujan Panas- dan Kabut Musim (1990), Jodoh (1998).

Navis mulai menulis pada 1

...

Berita Lainnya