Lafal

Beberapa kata tersingkir ditelan zaman, lalu tersimpan menjadi arkais atau usang.

Tempo

Sabtu, 20 Juni 2020

Bambang Sugeng* 

 

SEMASA belum bisa membaca, sampai menjelang kelas tiga sekolah dasar, saya dan teman-teman hanya mengandalkan telinga sewaktu menghafal. Kami mendengar, tapi tidak mendengarkan. Akibatnya salah dengar. Hafal, tapi salah lafal. Misalnya ketika kami menyanyikan Garuda Pancasila dalam upacara bendera. 

Karya Sudharnoto itu kami nyanyikan dengan berapi-api, tapi dengan lirik yang sungguh ambyar. Entah beroleh kata

...

Berita Lainnya