Birokratis Radikal

Rahmat Petuguran*

Tempo

Sabtu, 4 Mei 2019

 

Awal Februari 2019, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menarik peredaran salah satu buku pelajaran tematik Kurikulum 2013. Desakan ini disampaikan karena buku itu memuat deskripsi bahwa NU adalah organisasi radikal.

Elite PBNU tampaknya tak nyaman dengan sebutan itu karena kata radikal telanjur mengalami peyorasi. Dalam pemakaian sehari-hari, kata itu sering digunakan untuk menyebut kelom

...

Berita Lainnya