Waria

Senin, 30 Mei 2016

Meskipun praktek keberagaman gender telah ada di berbagai budaya lokal masyarakat Indonesia, seperti komunitas Bissu di Makassar, "waria" atau "wanita-pria" sebagai penanda identitas yang berada di luar konteks budaya lokal mulai digunakan pada 1978. Sebelumnya, kata "wadam" atau "wanita-adam" dipopulerkan Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada akhir 1960-an dan digunakan untuk menggantikan penggunaan kata "bencong" atau "banci" yang terkesan merendahkan bagi seo

...

Berita Lainnya