Dari Kita ke Kalian
Senin, 9 Mei 2016
Jika saya (aku, daku) telah kehilangan kepribadian di dalam kami, karena diri telah melebur dalam anonimitas, meski kami diperlukan dalam politik identitas bersama seperti dalam momen historis Soempah Pemoeda (1928) dan Proklamasi (1945), adalah dalam kita maka saya dan anda (kamu, dikau) hadir bersama dalam pernyataan subyektivitas. Dengan kata lain, suatu modus dialogis untuk mengada bersama dengan orang lain, meskipuntetapmenjadi diri sendiri,
...