Blusukan, Bludusan, Tournee

Senin, 10 November 2014

Kasijanto Sastrodinomo*

Sejak nama Joko Widodo melejit, kata blusukan terasa bermakna penting. Bahkan, setelah ia menjadi presiden, sejumlah tokoh politik dan pejabat negeri bertindak layaknya kata kerja itu. Padahal sebelumnya, dalam khazanah Jawa, kata itu cuma ragam informal yang lazim digunakan dalam cakapan lisan. Pemakaiannya pun terbatas untuk memerikan perilaku yang dianggap "tak tertib" menurut takaran kelumrahan. Misalnya untuk mengataka

...

Berita Lainnya