Serapan

Senin, 3 Maret 2014

Uu Suhardi*

Setiap bahasa memiliki pola. Dalam bahasa Indonesia, contohnya, jika kata yang diawali fonem p, t, k, atau s mendapat imbuhan meng- atau peng-, fonem itu luluh. Misalnya memukul, pemukul, menari, penari, mengeras, pengeras, menyerang, dan penyerang. Dari pola, terbentuklah kaidah. Dengan kaidah itulah niscaya kita akan lebih mudah memahami dan mempelajari bahasa.

Memang, dalam kasus tertentu, pengecualian tak bisa dihindarkan. Ada

...

Berita Lainnya