Kerajaan Republik Indonesia

Senin, 23 September 2013

Rohman Budijanto*

Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia banyak bersimpang jalan, meski berakar dari bahasa puak Melayu. Berbagai reaksi mewarnai pergeseran makna dalam satu kata yang sama-sama digunakan oleh kedua bahasa. Persis seperti yang digambarkan Saudara Ahmad Sahidah dalam ulasannya tentang jarak makna antara bahasa Indonesia dan Malaysia ("Menemukan Kata Bersama", Tempo, 9-15 September 2013).

Tak jarang jarak makna ini memang jungkir-bal

...

Berita Lainnya