Melajoe Belanda

Minggu, 1 September 2013

Joss Wibisono*

Tanggapan dosen Universitas Indonesia, Kasijanto Sastrodinomo, dalam kolom "Satu Bangsa Satu Bahasa" (Tempo, 19-25 Agustus 2013) terhadap kolom saya, "Bahasa Nasional" (Tempo, 29 Juli-4 Agustus 2013), sungguh menarik. Pendapatnya yang simpatik terbaca sebagai ajakan untuk berbalas pantun. Berikut ini sekadar "pantun balasan" itu.

Dalam "Bahasa Nasional", saya jelaskan pendirian penguasa kolonial Belanda bahwa bahasanya tidak untuk kaum i

...

Berita Lainnya