X
Rabu, 18 Oktober 2006
Sitok Srengenge
KITA mengenal X sebagai salah satu lambang bunyi di antara deret alfabet. Dalam kedudukan itu, X tak bermakna apa-apa. Ia baru berarti ketika dikomposisikan dengan lambang-lambang bunyi lain sehingga membentuk satuan kata, unsur bahasa terkecil yang mengandung makna.
Entah mengapa bahasa Indonesia seolah menampik kehadiran X ini. Bila ia kedapatan terselip di antara huruf-huruf yang membentuk kata (umumnya serapan), kita