Seronok Canggih

Senin, 14 November 2005

  • Amarzan Loebis

    SEBAGAI pemakai bahasa Melayu-asal, bingung nian saya ketika—pada sekitar 1980-an akhir—membaca berita tentang sebuah perkumpulan pemuda muslim yang memprotes panggung musik dangdut di perayaan Sekatenan di alun-alun utara Yogyakarta karena… para biduannya berpakaian seronok! Alamak, pikir saya, kalau sudah tak boleh berpakaian seronok, apa lagi yang mau dipertahankan di republik ini?

    Beberapa hari kemudian, setelah berhasi

  • ...

    Berita Lainnya