TEMPO 28 Desember 1985

Senin, 15 November 2004

Bangsa Palestina, bahkan seluruh umat manusia yang mencintai kemerdekaan, la-yak berutang budi pada Arafat. Hampir sepanjang hidupnya, tokoh ini berjuang memimpin bangsa Palestina untuk melepaskan diri dari pendudukan Israel.

Arafat mulai menjadi momok bagi Israel sejak gerilyawan Al-Fatah menang dalam pertempuran yang dikenal dengan sebutan perang Karameh pada 1968. Setahun kemudian, dia memimpin PLO. Sejak itu, Palestina adalah Arafa

...

Berita Lainnya