TEMPO, 9 JANUARI 1982

Minggu, 10 November 2002

SUATU pagi di Pengadilan Negeri Jakarta. Seorang tertuduh, Imran bin Muhammad Zein, memasuki ruang sidang. Rambutnya yang gondrong disisir rapi. Tubuhnya necis dibungkus setelan safari warna krem. ”Assalamualaikum,” ujarnya. Pengunjung yang tak begitu ramai menyambut sapaan itu hampir serempak. Imran menghadapi beberapa tuduhan. Yang paling serius, ia dituduh menjadi imam dan pendiri Islam Jamaah, wadah perjuangan Islam militan yang bertu...

Berita Lainnya