Agar Tak Seperti Tentara Nazi

Seorang pangdam "menawar" perintah Jakarta. Akibatnya, wewenangnya dilangkahi, operasi militer diterapkan atas mahasiswa. Sebuah pelajaran masa depan.

Minggu, 15 Oktober 2000

HIMAWAN Soetanto dua kali mendapat "kilat". Pertama, sebagai Komandan Batalyon 330/Kujang Siliwangi, ia ikut dalam operasi "Kilat" di Sulawesi Selatan (1964). Kedua, sebagai Panglima Siliwangi ia harus menghadapi gerakan mahasiswa di Bandung (1978).

"Kilat" di Sulawesi Selatan (Sul-Sel) menangani lawan yang jelas dinyatakan sebagai pemberontak, kelompok Kahar Muzakkar. Operasi kedua, "musuh"-nya adalah m

...

Berita Lainnya