Kitab Kuning Tak Lagi Menakutkan
Metode cepat bisa membaca kitab kuning untuk usia dini dikembangkan di pondok pesantren Jepara.
Senin, 8 September 2014
TIGA santri laki-laki, usianya masih 12-13 tahun, duduk bersila di depan guru mereka seusai salat Jumat, akhir Agustus lalu. Sang guru, Taufiqul Hakim, mendengarkan mereka membaca kitab kuning—bertulisan huruf Arab gundul. Judulnya tak biasa, Amtsilati. Tak hanya mahir membacanya, ketiganya juga lancar menjelaskan hukum-hukum bacaan, seperti shorof dan nahwu. Aneh, santri di usia awal masa remaja itu sanggup melakukan apa yang belum tentu bisa
...