Hadis palsu dalam kitab kuning

Sejumlah ulama muda memutuskan tak membaca kitab kuning karena banyak mengandung hadis palsu. tapi perlukah sikap sekaku itu, mengingat kitab kuning berisi banyak hal?

Sabtu, 15 Januari 1994

ADA sebuah kesepakatan di Pondok Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah: menjauhkan beberapa kitab kuning dari dunia pesantren. Kesepakatan itu, setidaknya, datang dari 75 murid Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, ulama besar non-Wahabi di Mekah, akhir Desember lalu. "Kami bersepakat untuk tidak membaca kitab-kitab itu," kata K.H. Najih Maimoen, 38 tahun, salah seorang bekas murid itu, yang kini mengasuh sebuah pondok pesantren. Soalnya, d...

Berita Lainnya