Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.
Fenomena malas bergerak atau mager menjadi pandemi baik di negara ekonomi maju maupun di negara miskin. Mengimbuhkan gerak badan ke kegiatan sehari-hari adalah pil ajaibnya.
Untuk pertama kali, ekshibisi budaya pop dan anime Indo Comic Con digelar secara daring. Para pelaku cosplay beradaptasi dengan kondisi pandemi.
Setelah sukses dalam bentuk komik strip, buku, hingga film, si Juki mahasiswa abadi hadir kembali dalam bentuk serial animasi. Menjadi serial animasi Indonesia pertama di platform streaming, Si Juki Anak Kosan mencampuradukkan keseharian mahasiswa dan keabsurdan imajinasi.
Film tentang tim investigasi Senat Amerika Serikat yang mengungkap serangkaian pelanggaran yang dilakukan Badan Intelijen Pusat (CIA) saat menginterogasi dan menyiksa tahanan pasca-11 September.
Film Demon Slayer: Mugen Train mencetak rekor penjualan di tengah paceklik industri film akibat pandemi. Diangkat dari manga, film ini mengusung kisah heroik dan tema keluarga.
Lima sutradara menyuguhkan lima film pendek bertema situasi wabah yang sedang kita hadapi. Quarantine Tales merekam rupa-rupa pengalaman masa pandemi dan bagaimana manusia berhadapan dengan teknologi.
Empat ilustrator membuat visualisasi puisi Aan Mansyur dari buku Tidak Ada New York Hari Ini. Menggabungkan puisi dengan seni rupa dan musik.
Sutradara David Fincher menyorot kameranya ke balik layar pembuatan film klasik Citizen Kane. Film hitam-putih yang ditayangkan di saluran Netflix.
Tisna Sanjaya menghadirkan pameran di gedung bekas bioskop Dian, Bandung. Karya tentang kenangan masa kecil dan harapan kesembuhan untuk masa depan.
Teater Koma mementaskan bagian ketiga trilogi Gemintang. Rangga Riantiarno secara kuat memainkan seorang astronom sepuh yang terombang-ambingkan cinta.
Dalam tahun-tahun belakangan, genre komedi jarang dinilai serius dalam perhelatan penghargaan sinema. Kemunculan film komedi yang digarap baik sekaligus berupaya menyampaikan sesuatu hanya ada di masa lalu. Dalam Mekah I'm Coming, kita dapat menemukan kembali apa yang sudah lama hilang itu.
Nano Riantiarno mampu memainkan karakter seorang lelaki tua Cina dengan natural. Sebagai sosok Babah, Nano sanggup menyediakan ruang bagi perubahan karakter tokoh lain dengan sangat bagus. Seringnya Nano mementaskan naskah klasik Cina dalam teater membuat dia mampu memahami karakter dan persoalan keluarga yang dihadapi Babah.
Dalam Sejuta Sayang Untuknya, Deddy Mizwar memerankan seorang aktor figuran sekaligus ayah yang harus pontang-panting demi membahagiakan putrinya. Deddy berhasil membangun emosi yang intens sepanjang film dengan cemerlang.
Aktris muda Syifa Hadju mengimbangi Deddy Mizwar dalam film Sejuta Sayang Untuknya. Menjadi remaja piatu dengan problem yang kompleks. Begitu pas memerankan Gina dengan segala kompleksitasnya.
Dea Panendra menghidupkan berbagai lapisan karakter saat memerankan Khansa dalam film Jakarta, City of Dreamers. Dia menjadi pengguna narkotik, perias mayat, kidal, dan harus pula menaklukkan suatu adegan menantang. Keberhasilan Dea menampilkan seni peran yang menguji batas kemampuannya membuat dia dinobatkan sebagai Aktris Pendukung Pilihan Tempo 2020.
Jeihan Angga menyajikan film seputar agama, tapi bukan film religi. Ia mampu menegakkan kerangka penyutradaraan yang komedik, sinematik, sekaligus penuh kritik bermakna. Filmnya antitesis bagi tren kapitalisasi agama dalam sinema Indonesia.
Pandemi Covid-19 menjegal laju sinema Indonesia yang sedang bergairah beberapa tahun terakhir. Tren peningkatan jumlah produk film, penonton, dan layar teater harus terhenti tiba-tiba tatkala bioskop mesti tutup pada akhir Maret lalu. Sempat gagap beradaptasi dengan situasi pandemi, ekosistem film perlahan-lahan dapat menemukan dan menciptakan jalur-jalur baru untuk menjumpai penonton. Guna mengapresiasi para pekerja film yang terus berupaya menjaga api sinema menyala di tengah paceklik, tradisi Film Pilihan Tempo hadir kembali. Selamat membaca.
Kegagalan film komedi umumnya terjadi karena humor yang dilemparkan tak berlandasan dan kerunutan cerita tergadaikan demi mengedepankan tonjokan-tonjokan pemancing tawa. Mekah I'm Coming berhasil menghindari lubang itu lewat skenario yang utuh, logis, dan terang sebab-akibatnya. Nyaris tak ada adegan yang sia-sia.
Di usianya yang sepuh, 82 tahun, Ipe Ma’aruf mengadakan pameran tunggal di Balai Budaya Jakarta. Di masa pandemi ini ia banyak membuat lukisan-lukisan lanskap warna-warni.