Kontributor Tempo
Konten

Perlu Rem agar Tak Kepanasan
Indonesia menikmati pertumbuhan ekonomi selama lima kuartal berturut-turut. Inflasi yang tinggi menjadi peringatan bahwa laju ekonomi bakal melambat.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 6 Agustus 2022

Gelagapan Menelan Obligasi Pemerintah
Tindakan Bank Indonesia menahan suku bunga memicu pelarian modal asing. Investor domestik bakal sulit menyerap obligasi pemerintah.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 30 Juli 2022

Pasar Komoditas Sudah Menyalakan Alarm
Tren penurunan harga komoditas akan berlanjut. Saat surplus perdagangan terus merosot dan inflasi melonjak, ekonomi Indonesia bakal bergejolak.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 16 Juli 2022

Ancaman Bahaya Pukulan Ganda
Modal asing makin tinggi, sementara surplus perdagangan menurun. Pukulan ganda menuju jurang resesi.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 9 Juli 2022

Sudah Waktunya Mengoreksi Strategi
Inflasi melejit ke angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pemerintah dan Bank Indonesia harus mengoreksi kebijakan fiskal dan moneter.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 2 Juli 2022

Risiko Berada di Belakang Kurva
Kebijakan Bank Indonesia menahan suku bunga justru bertentangan dengan tujuan utama bank sentral. Pertumbuhan ekonomi akan sangat melambat dan bahkan terpuruk ke resesi.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 25 Juni 2022

Pilihan Rumit Bank Sentral
Bank Indonesia menghadapi dilema setelah The Federal Reserve menaikkan suku bunga. Memilih mengerem inflasi atau memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 18 Juni 2022

Jangan Terbuai Proyeksi Mengkilap
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 persen tahun ini. Dibayangi risiko inflasi dan pembengkakan anggaran akibat subsidi.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 11 Juni 2022

Swasta Berjaya Pemerintah Merana
Investor meninggalkan obligasi pemerintah karena kebijakan ekonomi makro yang tidak hati-hati. Pemerintah menghadapi risiko besar akibat subsidi.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 4 Juni 2022

Risiko yang Mengancam Bantal Penyelamat
Indonesia menikmati surplus perdagangan bulanan terbesar sepanjang sejarah. Larangan ekspor menjadi ancaman.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 28 Mei 2022

Risiko Subsidi Gendut yang Terabaikan
Pemerintah enggan mencabut subsidi karena pertimbangan politik. Ada risiko besar yang membayangi anggaran negara.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 21 Mei 2022

Lebih Baik Melambat di Tengah Gejolak
Perang Rusia-Ukraina akan melejitkan harga minyak. Pelaku pasar cemas karena lonjakan inflasi besar mungkin akan berlanjut di bulan-bulan mendatang.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 14 Mei 2022

Pulih dan Kuat atau Terjerembap Bersama?
Di tengah optimisme pemulihan, ada sederet risiko yang kembali mengancam ekonomi dunia. Bagaimana nasib Indonesia?
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 7 Mei 2022

Gelagat Resesi yang Terabaikan
Inflasi mengguncang perekonomian global. Apa bahayanya bagi ekonomi Indonesia?
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 30 April 2022

Kalap Bumi Hangus Minyak Sawit
Pemerintah berencana melarang ekspor minyak sawit mentah (CPO) pada 28 April 2022. Mengapa kebijakan ini berbahaya?
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 23 April 2022

Mati-matian Menahan Beban Minyak
Rencana embargo Uni Eropa terhadap Rusia kembali mengerek harga minyak dunia. Kebijakan harga BBM jadi pertaruhan bagi kondisi keuangan Pertamina.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 16 April 2022

Empati Menyongsong Badai Inflasi
Indonesia harus bersiaga. Pemerintah, korporasi, ataupun konsumen akan menghadapi badai inflasi global yang mulai menerjang dan meningkat intensitasnya di sini.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 9 April 2022

Keras Kepala Melawan Pasar
Pemerintah berkukuh memaksakan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak murah. Kebijakan sia-sia melawan pasar demi popularitas.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 2 April 2022

Politik Munafik Subsidi BBM
Bertahun-tahun pemerintah mementingkan citra baik ketimbang menaikkan harga bahan bakar minyak. Ada beban keuangan yang makin besar sekarang dan pada masa mendatang.
Sinyal Pasar Edisi : Sabtu, 26 Maret 2022

Beban Berat Reli Panjang Kenaikan Bunga
The Federal Reserve memberi sinyal akan lebih sering menaikkan suku bunga acuan. Bagaimana nasib ekonomi Indonesia?