KETIKA diangkat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara dua tahun lalu, Letnan Jenderal Purnawirawan Marciano Norman punya tantangan untuk memperbaiki citra negatif BIN di mata masyarakat. Pada masa Orde Baru, BIN dipercaya memiliki peran besar dalam represi terhadap rakyat. Setelah Orde Baru pun BIN diduga terlibat dalam pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir, pada 2004.
. tempo : 168020260249
Tapi tugas barunya bukan hanya itu. Hampir bersamaan dengan "masuknya" Marciano ke Pejaten—sebutan markas BIN yang terletak di Pejaten, Jakarta Selatan—Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara disahkan. Dalam aturan baru tersebut BIN dipaksa tak hanya mengurus dirinya sendiri, tapi juga menjadi koordinator dalam komunikasi perangkat intelijen yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia, kepolisian, kejaksaan, bahkan sejumlah keme
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.