Agar Umpan Ponaryo Tak Luput
Senin, 19 Januari 2009

TELINGA penggila sepak bola Indonesia era 1970 hingga awal 1980-an pasti tak asing dengan suara penyiar Sambas Mangundikarta. Saat itu pemilik televisi masih agak langka sehingga kebanyakan menangkap siaran olahraga lewat radio transistor.
Kendati hanya mengandalkan siaran radio RRI, berkat laporan Sambas yang gegap-gempita, gemuruh dan emosi penonton yang meluap di stadion Senayan setiap kali tim PSSI berlaga seolah-olah muncul di depan mata.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini