Padusi yang Datar-Datar Saja
Hilang sinyaru nampaklah pagai/ Hilang dilamun-lamun ombak/ Hilang sibungsu nan dek parangai/ Hilang di mato urang nan banyak. Pantun lama Minang itu dilantunkan berulang-ulang oleh sejumlah penyanyi lelaki dengan lambat, diiringi perkusi yang mengentak-entak, mempertajam suasana duka yang dibangun musik itu. Beberapa penari berjubah hitam bergerak dalam langkah-langkah mengayun, menyiratkan gabungan silat dan berbagai unsur tari Minang, seperti ran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini