Jalan Salib Milan Sladek
Senin, 9 Maret 2015

"Hari Jumat pagi. Aku melihat putraku
dibawa serdadu. Tubuhnya hancur karena
cambukan. Bagai penjahat besar, putraku
dihadapkan ke Pilatus untuk diadili.
Salibkan dia, salibkan dia, teriak orang-orang.
Aku ingin memohon dengan sangat agar mereka
diam. Tapi aku menyadari semua ini harus terjadi...."
Begitu Niniek L. Karim menyelesaikan kalimat penuh ratapan ini, lampu sorot yang mengarah kepadanya padam, berganti menyinari sesosok pria tua dengan waj
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini