Demokrasi Ruang Angela
Pada mulanya empat bangku kayu itu sendirian di tengah ruangan. Seorang penari perempuan berkaus dan bercelana panjang hitam mendekat dan bermain-main dengannya. Dia duduk, berbaring, telungkup, berputar-putar di atasnya. Lalu ia meniti bangku itu perlahan-lahan, seperti meniti jembatan yang sempit. Dia meloncat hati-hati dari satu bangku ke bangku lain, lalu kembali ke bangku pertama dan tertidur. Dia tak peduli ada sekelompok penonton yang lese
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini