Surat untuk Soegih Arto
Betapa terkejut, gundah, dan sedihnya hati saya karena di dalam wawancara tersebut Bapak menyinggung perkara almarhum suami saya, Mayjen TNI (Purn.) Sentot Iskandar di Nata, terkait dengan perkara korupsi di Jawatan Kereta Api. Apalagi, Anda menyebutnya sebagai tersangka, disertai dengan komentar "tidak cukup bukti....", dan disamakan dengan kasus Nurdi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini