Sjahrir di Balik Terali
Sabtu, 25 Agustus 2018

SUTAN Sjahrir sudah kuyu. Ia berjalan dengan kaki terseret. Tangan kanannya lumpuh. Bibirnya mencong saat berbicara. Ia berupaya keras menulis di atas selembar kertas, hendak menuliskan namanya sendiri. Hanya coretan tak jelas yang bisa ia buat. "Kata dokter, tekanan darahku yang menyebabkan aku begini," ujar Sjahrir pelan, sedih.
Itu adalah Sjahrir yang sedikit lagi sampai pada ujung perjalanan hidupnya. Sjahrir meninggal di Zurich, Swiss, pada 1
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini