Pemanasan di Leipzig
Senin, 23 Maret 2015

Suara Nirwan Dewanto terdengar lantang. Suaranya bahkan bisa mengalahkan suara penyanyi bersuara bariton di stan Korea Selatan di belakang stan Indonesia. Di stan Indonesia yang didominasi warna putih itu, penyair dan pengamat sastra tersebut mempersoalkan sastra Indonesia.
Menurut dia, sastra Indonesia sejak dulu sampai sekarang menikmati kebebasan menulis, tapi ia berpendapat unsur sastranya sendiri jarang pernah dipersoalkan. "Ironis sebetuln
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini