Dari ’Fluxus Merapi’ sampai Santo Anthony

DI tengah suara tabuhan yang riuh, 18 bocah itu mengangkat pundak agar kelihatan bak ”macan”. Dada mereka dibusung-busungkan. Mengenakan udeng, berkumis arang, langkah mereka disangar-sangarkan. Anak-anak ceking berumur 4 sampai 10 tahunan dari desa sekitar Borobudur tersebut seperti ”warok-warok” kelaparan.
Sebanyak 60 warga, dari anak sampai orang dewasa gabungan Desa Gejayan dari lereng Merbabu, Krogowanan, lereng Merapi, diajak komp
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini