Tafakur Laut Seorang Jeihan
Senin, 15 Maret 2004

Hati dan pikiran Jeihan terbenam pada fenomena pasang-surut air laut. Pelukis itu terpesona. Kala pasang, air asin itu seolah membelai perahu, lalu menari bersama. Saat air surut, tak seorang pun sanggup mencegah perahu terdampar di bibir pantai. Laut begitu perkasa, perahu paling canggih pun harus tunduk pada kuasa laut.
Tiga tahun menjelajahi laut di perairan Ujung Kulon, Jeihan kini rajin bertafakur. Pekan lalu, lelaki kelahiran Solo ini
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini