Pekik, Celeng, dan Mahkamah Konstitusi
Senin, 14 Oktober 2013

Menjelang magrib, selusin pemuda masih sibuk memindahkan sebuah patung besar di halaman Gedung A Galeri Nasional, Jakarta, 7 Oktober lalu. Patung dua orang mirip seniman Djoko Pekik, berjenggot bertelanjang dada, dengan celana digulung hingga lutut. Dengan sebilah bambu, kedua Pekik itu menggotong seekor babi hutan atau celeng yang sangat gendut.
"Agak ke sini sedikit, yang sebelah sini nanti untuk kursi. Nanti lampunya disorotkan ke sebelah sini
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini