Dari Ruang Publik ke Ruang Pribadi
Senin, 17 Oktober 2011

Mata lelaki itu tak berkedip. Sesekali tubuhnya condong ke depan memperhatikan obyek yang dilihatnya dengan saksama. Tak jarang lelaki itu menarik napas, menggigit bibir, mengorek-ngorek hidung atau sekadar menggaruk-garuk kaki. Semua dilakukannya tanpa mengubah arah pandangan matanya. Berlatar sebuah kamar yang dindingnya dipenuhi aneka poster dan sebuah boneka kepala kelinci di sudut kamar, video berdurasi sembilan menit itu hanya melulu menyug
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini