Menepis Formalisme, Menelusuri Tradisi
Senin, 1 Februari 2010

PATUNG kayu berbentuk kuda itu belum sepenuhnya selesai, tapi permukaan kayunya sudah lebih halus. Mulutnya terbuka dengan mata bulat yang mengesankan kegarangan. Rambut di kuduknya tergerai rapi. Di punggungnya terukir bentuk pelana. Tapi lihatlah kakinya: lebih mirip kaki meja dengan ragam ukir tradisi ketimbang kaki kuda. Gregorius Sidharta Soegijo belum sempat memberi judul karya itu, karena pria kelahiran Solo ini wafat pada 4 Oktober 2007,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini