Teror yang Menggergaji
Pekikan dan tubuh. Bukankah keduanya saling merasuki dunia kita yang ramai? Manakah kiranya yang lebih punya "masa depan": serangkaian sorak-sorai prosa atau puisi dan metafora? Belakangan kita menyaksikan kuatnya kecenderungan untuk merayakan "dwitunggal" itu dalam seni rupa kita. Yang pertama adalah serpihan dari representasi jargon, sedikit-banyak dihela oleh kegerahan suasana politik jalanan kita. Yang kedua, bertaut d
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini