Abdi tanpa Sebutir Nasi
Senin, 6 September 2004

Magrib menjelang isya. Seorang lelaki tua berpakaian serba putih duduk termenung di serambi langgar (musala) Keraton Kanoman yang hening dan kusam. Sobari namanya. Sehari-hari pria berusia 50 tahun itu dipercaya sebagai imam langgar. Lantas, mengapa termenung saja menjelang jam sembahyang isya? ”Hari ini Allah belum memberi saya rezeki,” kata Sobari pasrah. Jangankan uang. Nasi pun belum melintasi kerongkongannya sejak pagi.
Dia lapar. Buka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini