maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Satu Takhta, Dua Raja

Di Cirebon, satu kota tua di pesisir utara Pulau Jawa, empat keraton (Kanoman, Kacirebonan, Keprabonan, dan Kasepuhan) lahir dari puak Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah, sejak lima abad silam. Dan Kanoman boleh dikatakan keraton dengan sejarah perebutan takhta paling mendidih di era Cirebon modern. Selepas mangkatnya Sultan Kanoman XI Muhammad Djalaludin pada 18 November 2002, kedua putranya, Pangeran Raja Muhammad Emirudin dan Pangeran Muhammad Saladin, bertikai memperebutkan kekuasaan.

Di ambang Festival Keraton Nusantara IV (akan dilangsungkan di Yogyakarta menjelang akhir September), mingguan ini menurunkan laporan wartawan TEMPO, Ali Anwar, yang selama sepekan lebih memasuki Keraton Kanoman dan memotret berbagai intrik di balik kisah perebutan takhta yang memanas sejak setahun silam sampai sekarang. Mengapa Kanoman seperti mengulang kembali kisah perebutan mahkota pada 130 tahun silam?

Berikut ini laporannya….

arsip tempo : 171354638575.

. tempo : 171354638575.

Perangkat gamelan itu tiba-tiba membisu setelah sepuluh bulan lebih mengalun. Tak ada lagi deretan penabuh yang bersila berjam-jam untuk berlatih. Tak ada lagi putra-putri istana yang menarikan tari bedaya, panglima, dan wayang dengan iringan musik gamelan—membuat Keraton Kanoman kehilangan rona. Seyogianya, Agustus lalu menjadi puncak geladi bersih tim kesenian Keraton Kanoman, yang sedianya ikut meramaikan Festival Keraton Nusantara (FKN) IV

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan