TAMPAK kumuh dan remang, kios-kios kecil itu berderet bagai pagar di sejumlah jalan di Ibu Kota dan kota-kota besar. Yang dipajang barang aneh seperti obat perangsang, pil pembangkit gairah, kondom berbulu, penis-penisan, dan bahkan boneka pemuas. Kios-kios seks ini seolah sebagai saksi, bisnis pemompa gairah tengah menggeliat di negeri ini.
Khasiat maupun pengaruhnya bagi kesehatan belum diteliti, dan tiada pula yang mengawasi. Tapi masyarakat, terutama dari kalangan menengah, telanjur mengumbar fantasi. Kalangan bawah pun dimanjakan dengan beraneka macam jamu dan obat dengan harga lebih murah, yang juga bertebaran di pinggir jalan. Inikah tanda perubahan pada masyarakat kita?
RUANGAN itu amat sempit. Ukurannya cuma 3 x 2 meter. Bukan main pengapnya. Kebetulan siang itu udara di sepanjang Jalan Casablanca, Jakarta, sedang galak. Ruangan tersebut kian terasa sempit karena dijejali segala macam barang, kasur dan bantal yang lusuh, pesawat televisi berukuran 14 inci, pemutar video compact disc, serta sebuah pesawat telepon. Tapi, yang menonjol, bahkan tampak dari pinggir jalan, adalah sebuah etalase kaca yang menjara
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.