Bagian kedua Trilogi Eko
TIBA-tiba lima remaja perempuan asal Jailolo, Halmahera Barat, Maluku, tersebut melompat-lompat. Tatapan mata mereka lurus. Di panggung hall utama Kanagawa Arts Theatre, Yokohama, yang luas, gerakan mereka sama sekali tak tertelan. Padahal gerakan kaki, tangan, dan bahu serta variasi blocking mereka simpel. Dan itu banyak dilakukan secara bersama-sama. Yang menarik, gerakan meloncat-loncat itu mengalir ritmis tak henti-henti, tanpa jeda, dan maki
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini