Afrika identik dengan rimba dan tradisi purba. Selepas dari penjajahan rasial, pemerintah dan pengusahanya gencar mempromosikan wisata alam liar. Turis datang, devisa terbilang. Bagja Hidayat dari Tempo, atas undangan Electrolux Group, Desember lalu berkeliling Taman Nasional Pilanesberg, cagar alam terbesar keempat di Afrika Selatan. Ia juga mengunjungi kasino-kasino yang tumbuh dan menjadi tempat hiburan keluarga.
INILAH Afrika. Bagian dari Afrika hitam yang kaya dan liar itu.
Kwa Maritane, tempat kami menginap, menyempil di lengkung bukit batu, di pojok Pilanesberg, Provinsi Northwest, Afrika Selatan. Kwa Maritane-nama yang diambil dari bahasa Zulu, berarti "rumah batu"-merupakan sebuah hotel berbintang empat, juga sebuah enclave.
Penginapan dengan 90 kamar ini dirancang sesuai dengan model rumah penduduk asli Afrika: berdinding batu yang disaput kayu, berata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.