Sebuah Eksperimen dari Mangkunegaran
Inilah tari yang selama seratus tahun lebih tak pernah dipergelarkan, dan bisa disebut telah punah. Sedikit sekali data mengenainya. Tak ada catatan-catatan mengenai bagaimana bentuk koreografi dan iringan musik tarian itu tempo doeloe.
Bagaimana cara pihak Puro Mangkunegaran menggali kembali tari yang telah hilang itu? Apa pentingnya tari itu bagi identitas Puro Mangkunegaran. Tempo melaporkannya dari Solo.

Njeng Pangeran Dipati Mangkunagara Nindhihi ing ajurit Mangamuk anyakra gandewanya lir kilat...
Tarian itu menampilkan tujuh prajurit pria membawa trisula dan busur. Berblangkon, mereka mengenakan selempang di dada, kalung, pelat bahu. Mereka berbelit kain Dodot Alas-alasan hitam—lambang tolak bala—bermotif penyu, burung, pepohonan yang disepuh warna prada emas.
Pola koreografi tujuh tamtama itu berubah terus. Tiga prajurit pembawa trisul
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini