Impian yang Hilang di Kota Havana
Dengung mesin kapitalisme, dan gemerincing dolar, telah membuat pekerjaan kasar jauh lebih menguntungkan ketimbang pekerjaan otak. Bagaimana negeri Fidel Castro ini—benteng terakhir sosialisme ortodoks—bisa berkelit dari fenomena sectoral brain drain yang akan mengancam masa depannya?
Berikut ini laporan wartawan TEMPO Hermien Y. Kleden, yang mengunjungi Kuba selama dua pekan pada beberapa waktu silam.
Mercedes Benz S600 itu meluncur dari balik barisan pohon palem yang mengitari sebuah mansion berwarna putih di Cubacanan, sebuah kawasan elite di Kota Havana. Seorang lelaki tampan, bertubuh atletis, dengan raut wajah Afro-Latino, duduk di belakang setir. Sembari mengarahkan mobil itu ke jalan besar, ia menoleh ke belakang dan menyapa penumpang di bangku belakang: "Wo gehen wir, Herr Botschafter? (Ke mana tujuan kita, Tuan Duta Besar?)"
Duta
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini