maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Buru, Menziarahi Negeri Penghabisan

SETELAH 26 tahun ditinggalkan rombongan tahanan politik terakhir, tepatnya 12 November 1979, apakah yang terjadi dengan Pulau Buru, Maluku Tengah? Selama sepuluh tahun, pulau dengan ladang-ladang sagu dan bukit-bukit kayu putih itu dijadikan karantina bagi sekitar 13.000 tahanan politik—yang oleh penduduk setempat disebut ”Mas Tapol”.

Dalam sepuluh tahun itu terjadi banyak sekali: pembukaan ribuan hektare sawah dan ladang, pembangunan jaringan irigasi, pembudidayaan berbagai jenis hewan ternak, bahkan perkawinan antara penduduk lokal dan mantan tapol. Tiba-tiba semuanya usai: rombongan demi rombongan pulang ke Pulau Jawa, dan para transmigran masuk menggantikan. Bulan lalu Amarzan Loebis dan Akmal Nasery Basral dari Tempo berkunjung ke pulau itu, kemudian menuliskan kesan dan pengalamannya.

arsip tempo : 171161667161.

. tempo : 171161667161.

PADA ketinggian 22 ribu kaki dan kecepatan 800 kilometer per jam, di jendela kursi 20A penerbangan Mandala RI-660 itu muncul sepenggal daratan—tegar dan angkuh. Penumpang di kursi 21B, yang saya kenal ketika pesawat stop over di Bandar Udara Hasanuddin, Makassar, menggamit dari belakang. ”Itu Pulau Buru, Pak,” katanya, dengan gaya pemandu wisata.

Lelaki malang, pikir saya. Tak tahu dia saya menghabiskan delapan tahun di pulau itu, delapan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 10 Maret 2024

  • 3 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan