Septinus George Saa

Perjalanan hidup itu sudah ada yang mengatur. Setidaknya inilah kata-kata bijak yang menggelayuti kalbu Septinus George Saa, juara I lomba riset fisika tingkat dunia. Meski tergolek lemas di RS UKI Jakarta, pria kelahiran Manokwari 22 September 1986 itu tetap saja ceria. ”Saya terkena malaria,” kata Oge, begitu sapaan akrabnya.
Boleh jadi, senyumnya tetap mengembang karena pengusaha Aburizal Bakrie telah berjanji mengucurkan beasiswa. ”Say
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini