Putri Handayani: Pelukan di Puncak Gunung
PENDAKI Putri Handayani, 35 tahun, pantang melewatkan satu ritual saat mencapai puncak gunung: menangis. Ia melakukan kebiasaan itu sejak pertama naik gunung pada usia 13 tahun. Air mata menjadi pengobat emosinya yang tercampur aduk setiap kali mendaki.
PENDAKI Putri Handayani, 35 tahun, pantang melewatkan satu ritual saat mencapai puncak gunung: menangis. Ia melakukan kebiasaan itu sejak pertama naik gunung pada usia 13 tahun. Air mata menjadi pengobat emosinya yang tercampur aduk setiap kali mendaki.
Tapi perempuan lajang yang telah menaklukkan Kilimanjaro (5.895 meter) di Tanzania, Elbrus (5.642 meter) di Rusia, dan Puncak Jaya (4.884 meter) di Papua-tiga dari Seven Summits-ini merasa tangis
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini