maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Bahaya Memulai Sekolah di Pagi Buta

Gubernur NTT Viktor Laiskodat memaksakan aturan masuk sekolah pukul 5 pagi. Membahayakan kesehatan anak.

arsip tempo : 171386524969.

Bahaya Memulai Sekolah di Pagi Buta. tempo : 171386524969.

KEPUTUSAN Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat memaksakan jam belajar sekolah mulai pukul 05.30 bakal berdampak buruk bagi para siswa. Jam belajar terlalu dini itu berbahaya karena memaksa anak beraktivitas di luar jam biologisnya.

Gubernur Viktor menerapkan aturan aneh itu di Sekolah Menengah Negeri 1 dan 6 Kota Kupang sejak 28 Februari lalu. Secara bertahap, Dinas Pendidikan NTT akan menerapkan pola serupa di SMA dan sekolah menengah kejuruan negeri lain. Awalnya Viktor malah memerintahkan jam pelajaran dimulai pukul 05.00 Wita. Gubernur hanya mundur setapak setelah ramai diprotes masyarakat.

Entah apa dasarnya Viktor membuat jadwal aktivitas siswa yang teramat padat. Semua pelajar mulai tidur pada pukul 22.00 Wita. Mereka bangun pada pukul 04.00-04.30. Dalam tempo setengah hingga satu jam, mereka harus mandi, menyantap sarapan, lalu menuju sekolah. Artinya, jadwal ketat itu memaksa murid tidur hanya enam jam setiap hari.

Dengan cara itu, Viktor bermimpi siswa di NTT memiliki etos belajar tinggi agar bisa masuk kampus ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, hingga Harvard University di Amerika Serikat. Jelas saja mimpi sang Gubernur tak berbasis kajian ilmiah.

Situs Kementerian Kesehatan menyebutkan waktu tidur yang sehat bagi remaja berusia 12-18 tahun adalah delapan-sembilan jam tiap hari. Pelajar SMA yang umumnya berusia 15-18 tahun perlu waktu tidur yang cukup agar terhindar dari berbagai penyakit.

Waktu istirahat yang singkat juga mempengaruhi kesehatan remaja. Penelitian ilmuwan dari University of Munich, Jerman, pada 2014 menyimpulkan remaja yang sehat cenderung bangun tidur lebih siang hingga berusia 20 tahun. Pola tersebut berkaitan dengan masa pubertas anak. Ini menunjukkan kebiasaan bangun lebih cepat justru melawan jam biologis siswa.

Penelitian University of Rochester Medical Center di New York, Amerika Serikat, pada 2017 bahkan menyarankan jam sekolah dimulai pada pukul 08.30 agar anak tak menderita depresi. Jam belajar yang lebih dini menyebabkan murid merasa tertekan. Mereka juga merekomendasikan waktu tidur pelajar adalah delapan-sepuluh jam agar prestasinya bisa terus meningkat.

Selain tak berbasis kajian ilmiah, aturan masuk sekolah lebih pagi di NTT tak disertai fasilitas pendukung. Misalnya penyediaan transportasi yang aman bagi para murid. Padahal bepergian di pagi buta, ketika jalan masih sepi, bisa membahayakan anak-anak. Apalagi jika aturan yang sama berlaku bagi sekolah di kawasan pegunungan dan kepulauan yang mendominasi wilayah geografis NTT.

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak. Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, sejak dulu berpesan agar seorang murid merdeka lahir-batin saat belajar. Ia melarang hukuman dan paksaan karena akan menghilangkan kreativitas anak didik. 

Dengan kata lain, pendidikan semestinya berpusat pada kepentingan anak, bukan tenaga pendidik atau pengampu kebijakan. Memaksakan jam sekolah di pagi buta hanya akan melahirkan generasi penerus yang mudah stres.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan