Ribut Langgam Tiada Ujung
PUBLIK sebetulnya tak perlu meributkan boleh-tidaknya pembacaan Al-Quran dengan langgam Jawa. Itu persoalan sepele atau furu'—meminjam istilah fikih. Heboh-ripuh itu hanya menguras energi. Masih banyak persoalan lain yang mesti diurus bangsa ini.
Kehebohan itu meledak setelah qari Muhammad Yasser Arafat melafalkan surah An-Najm ayat 1-15 pada pertengahan Mei lalu. Bacaan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mirip sinde
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini